Sopo lo warga ponorogo khusus e..sing gak weruh Mafia Sholawat?? katrokk...terutama Kaum Muda...
Sosoknya begitu nyentrik, terlihat dari
penampilannya yang lebih sering berpakaian gelap-gelap atau hitam-hitam.
Yang lebih menonjol ialah rambutnya yang selalu dibiarkan terurai
panjang, maka julukan gondrong pun tersematkan dalam namanya. Beliau
akrab disapa Gus Ali Gondrong, atau nama aslinya ialah KH. Muhammad Ali
Shodiqin.
Beliau merupakan seorang pimpinan Pondok
Pesantren Roudotun Ni’mah, yang bertempat di Semarang. Namun bukan sebab
pondoknya beliau menjadi terkenal di bumi Ponorogo, akan tetapi karena
beliau berdakwah dengan cara yang asyik bagi anak-anak muda. Penulis
saat ini sedang berdomisili di kabupaten Ponorogo, dan sosok Gus Ali
begitu digandrungi oleh anak-anak muda disini, dan sebagian mereka
merupakan anak-anak jalanan, anak-anak ‘nakal’, dan ada juga yang
preman.
Santri-santri beliau juga bukan anak-anak
biasa yang lahir dari keluarga biasa, tapi merupakan anak-anak ‘luar
biasa’. Sebab mereka merupakan orang-orang yang bisa keluar dari jeratan
pergaulan hitam yang menyelimutinya. Sebagian santri-santri beliau
adalah preman, berandalan, mantan penjudi, mantan peminum minuman keras,
bahkan sampai ada juga yang mantan PSK. Semuanya mendapat hidayah dari
Allah I hingga saat ini bisa mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Roudlotun Ni’mah.
Di Ponorogo sendiri, nama Gus Ali begitu
terkenal. Komunitas yang mengikuti pengajian beliau dan aktif mengikuti
pengajian beliau dinamakan “Mafia Sholawat”. Sekilas mungkin terdengar
cukup aneh bagi orang awam. Padahal nama ‘Mafia’ itu sendiri adalah
singkatan, maknanya yaitu Manunggaling Fikiran lan Ati ing Ndalem Sholawat.
Terjemahan bebasnya adalah menyatukan fikiran dan hati dalam
bersholawat. Harapannya ialah menjadikan para jamaah suka bersholawat,
dan mau bersholawat dengan istiqomah dan penuh kesadaran sendiri.
Walaupun nama beliau sudah besar, namun
semakin tinggi pohon menjulang, angin yang menerpa pun semakin kencang.
Nama mafia sholawat banyak diperbincangkan oleh masyarakat, terutama
hal-hal buruk mereka. Memang manusia itu cenderung lebih suka mencari
keburukan saudaranya daripada kebaikannya. Ditambah lagi memang pada
dasarnya sebagian dari jamaah Mafia Sholawat dari orang yang ‘lurus’.
Tapi keinginan mereka dan keikutsertaan mereka dalam pengajian Gus Ali
Gondrong sudah menjadi kemajuan tersendiri, syukur-syukur mereka bisa
bertaubat taubantan-nashuha, taubat yang sebenar-benarnya taubat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar