RENUNGAN DIHARI ULANG TAHUN
HADIAH UNTUK YANG TAK DIKENAL DARI SEORANG ASING YANG TINGGAL DIANTARA BAYANGAN HIDUP DAN MATI.
Ini adalah hari dimana sebuah kelahiran dirayakan dan momen kehidupan direnungi sebagai ungkapan rasa syukur. Pernahkah engkau menikmati setiap tetes darah yang mengalir ditubuhmu ? Pernahkah engkau menyadari betapa banyak ia mengisi dan menyirami seluruh tubuhmu hingga membuatmu hidup dan terus hidup ?
Darah itu yang membuatmu merasa dingin, dan ia juga yang menjagamu agar senantiasa merasa hangat secara bersamaan. Ia mengalir diseluruh tubuhmu berjalan kesana kemari menjagamu agar terus bernafas. Tahukah kamu, bahwa darah ini lah sumber kehidupanmu dan darah inilah sumber energimu yang sesungguhnya.
Setahun yang lalu kukira aku tak kan bisa lagi menikmati Hari Ulang Tahun. Waktu itu tak terbayang lagi bagaimana rasanya berulang tahun dan mensyukuri bahwa ternyata hari ini tubuh lemah ini masih bisa berdiri bernapas berjalan dan berbicara.
Sungguh suatu keajaiban dan anugerah yang luar biasa mengingat beberapa tahun lalu dinda pernah mengalami kritis karena kehabisan darah akibat tumor yang menyerang selama 15 tahun lamanya. Hari ini kusadari, saat memandang ujung jariku…rasa hangat mengalir didalamnya. Ujung jari tak lagi pucat, betapa bahagianya hatiku menatap ujung tanganku yang kini berwarna merah jambu.
Jika engkau paham, Inilah yang terjadi sebelum aku merasakan nikmatnya kembali kepada kehidupan. Aku pernah meninggalkan diriku dan memilih tinggal diatas gunung sebagai seorang Pangeran yang duduk diam diatas bukit, sambil memandangi hamparan kabut dengan rasa sedih dan pilu dalam kesendirian.
Aku telah menjadi edelweis diatas gunung, yang hanya nampak indah ketika ada yang datang mendakinya. Jika tidak begitu mungkin aku hanyalah sesosok Pangeran yang gentayangan diatas gunung.
Saat datang delapan orang asing yang memberikan darahnya untuk tubuhku, dan saat kesempatan hidup masih terbuka didepan mata, ternyata inilah yang kupilih. Kini aku hidup kembali didunia ini, bersama jiwa delapan orang asing yang sama sekali tak kukenal. Didalam tubuhku sekarang mengalir kehidupan mereka dan keinginan mereka untuk terus menjagaku agar dapat mengecap kehidupan dengan lebih benar bijaksana dan mengabdikan seluruh waktu yang tersisa hanya untuk membantu sesama. Inilah kesempatan kedua yang Allah berikan untukku dan aku ikhlas menjalaninya.
Untuk teman-temanku kedelapan orang asing yang kini telah menjadi bagian dalam hidupku, yang darahnya juga telah mengalir dalam tubuhku, Aku ini engkau dan engkau adalah aku. Jadilah kini aku Choirul Anam dengan sembilan nyawa didalamnya.
Ultah Choirul Anam
11 Maret 2014, 17 tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar